Be a Professional Homemaker


Bismillah, berikut ini tulisan lama sekali sebetulnya, tetapi baru tersadar jika belum pernah terdokumentasi di blog manapun, walaupun alhamdulillah adalah salah satu tulisan yang ada di buku solo pertamaku Mom's Me Time Diary. Ingin sekali mempublikasikannya karena masa pandemi ini dimana semakin banyak lagi ibu yang mesti di rumah, semoga membacanya menjadi salah satu penyemangat. Juga karena stok buku MMTD sudah habis bis, hihi Maasyaa Allah... Dan penulisnya masih berpikir apakah mau melanjutkan cetakan ke-2 atau tidak... Let's see yah, paling tidak jika ada yang membutuhkan bisa diarahkan kesini. Semoga bermanfaat ^^

 


Profesiku: IBU RUMAH TANGGA Profesional!♥


"Kok cuma di rumah? Tar bosen, jenuh loh.."

 

"Ga mudah lho di rumah terus 24/7..."

 

"Apa ga takut dibilang manja, males kalo jadi IRT aja?"

 

"Udah sekolah tinggi-tinggi... Udah punya ijazah bagus-bagus... Ga kepake dong?"

 

Memilih jalan sebagai emak-emak rumahan, stay at home Mom, Ibu Rumah Tangga memang banyak tantangannya: kejenuhan-kebosanan, lack of me time, dipandang sebelah mata-tidak produktif-tidak terdidik. Klise, klasik, bahwa gambaran tentang kehidupan IRT adalah seputar Sumur Kasur Dapur.

 

Anggapan-anggapan memarjinalkan itu bisa jadi nyata jika IRT tidak dianggap sebagai profesi. Ya, profesi! 

 

Profesi dengan job description yang luar biasa:

 

Manajer Keuangan

Manajer Supervisor Kebersihan Kerapihan

Edukator-Trainer-Konselor-Story teller

Chef-Ahli Gizi

Events organizer

Desainer Interior

Mekanik

Gardener

Driver

 

Dan bisa jadi lebih panjang dan kompleks. Wow!️

 

Karena profesi maka harus dilakukan dengan profesional, with style, dengan penuh dedikasi, dengan berlimpah passion. Karena profesi maka hendaknya ada visi, misi, strategi, target, evaluasi. Karena profesi maka perlu continous learning, perlu training & development, perlu banget belajar. Betul? Sepakat? 

 

Bosen? 

Bagaimana bisa? 

Begitu banyak dari Job Description ini yang bisa diimprove.

 

Rumah gitu-gitu aja?

 

Well do a make over. Ada bejibun ide low cost home redesign. Semua bisa dikelola supaya efektif tertata bersih cantik. Harus ada aturan, harus ada Standard Operating Procedure. Total Quality Management - Kaizen ga cuma buat orang kantoran, di rumah justru dimulainya, tempat keluarga pertama kali belajar.

 

Menu gitu-gitu aja?

 

Jadi motivasi untuk belajar memasak yang simpel, improvisasi menu ga sesusah masak rendang Padang. Bener deh. Telur - Tahu - Tempe itu yang dibilang ga menarik itu masih bisa disulap jadi bermacam-macam hidangan lezat penggugah selera.

 

Kegiatan sama anak gitu-gitu aja? Banyak emosinya daripada hepinya?

 

Susun penjadwalan, kurikulum.

Ikut komunitas emak-emak pembelajar. Belajar mendongeng, belajar bikin crafts, belajar teknik komunikasi dengan anak, belajar dasar-dasar psikologi anak. Ga harus jadi sarjana psikologi buat mengelola buah hati. 

 

Ga keliatan keren? 

 

Nah kalo gitu tinggalkan itu daster-daster... Start wearing stylish clothes at home, biar berasa kerja. Serius ini. Anak2 terpesona, apalagi Pak Suami.

 

Jenuh dengan rutinitas bersih-bersih cuci-cuci basuh membasuh?

 

Upik Abu, Nginem, Ngijah segala istilah marjinal itu hilangkan dulu. 

 

Ingat-ingat... Satu hal yang tidak mungkin orang lain lakukan, Ibu punya privilege utk mengucuri setiap lelaku kerumahtanggaan & pengasuhan termasuk bersih-bersih, cuci-cuci, basuh membasuh dengan DOA. 

 

Dengan DOA, maka pekerjaan-pekerjaan yang entah kenapa dipandang jadi rendahan, seakan hanya pantas dilakukan ART atau babysitter inipun jadi lelaku surgawi. Semoga.

 

Ga terdidik, ga pinter?

Yakin?

 

Kalo gitu... Buatlah jadwal kuliah pribadi. 

 

Apa saja yang mau diimprove:

- Manajemen penataan perabot barang

- Manajemen energi supaya tetap segar sepanjang hari

- Manajemen menu

- Manajemen perkembangan bayi balita

- dstnya

 

Siapa dosennya?

Saat ini siapapun bisa: rekan di FB Whatsapp, Pinterest, Youtube. You name it! Mau belajar apapun bisa. Smartphone jangan cuma buat selfie atau apdet status galau ga penting. Smartphone bisa banged bikin smart! 

 

Udahlah...

Ngapain sih gitu-gitu amat, bagus-bagus juga ga ada yang liat, ga ada Bos-nya juga kok, profesi apaan? Ga dibayar juga kok....

 

Waini, ini yang paling mendasar yang perlu diluruskan. Apapun profesi kita sebetulnya Bos kita semua sama: ALLAH!

 

ALLAH senantiasa melihat kita, malaikat-malaikatnya merecord setiap amalan kita.

 

ALLAH sebaik-baik pemberi GAJI, balasan, haqqul yaqin... ALLAH punya caraNya yang begitu indah menghibur hati, mereward setiap yang hambaNya kerjakan.

 

Bukan seberapa keren-classy-kekinian yang kita kerjakan yang berharga di mata Allah, tetapi niat tulus ikhlas untuk ibadah-lah yang berarti... Juga seberapa banyak manfaat yang sdh kita berikan.. Dan bagaimana kita mensyukuri setiap pemberian Allah menjadi betul-betul nikmat, betul-betul anugrah...

 

---

Segala kegalauan kebaperan menjalani peran sebagai IRT adalah peluang untuk belajar, bertumbuh, improve.

 

Semoga jadi penyemangat.

 

Comments

Popular Posts