Alhamdulillah.... Back to Blogging




Assalamu'alaykum :)

Maasyaa Allah.... i'm back again here, blogging again...
Postingan terakhir ternyata 3 tahun lalu saat hamil baby number 3, baby Cimi <3

Ada sebuah perjalanan sehingga kembali pada langkah ini lagi.... dan salah satu diantaranya karena kerinduan akan 'analogisme' di dunia yang serba digital ini.... kerinduan akan mindfulness, wholeheartedness, consideration dari sebuah blog instead of instant social media :(

Sudah lama saya tidak posting di Facebook, dan kapok liat timeline Facebook yang 'liar' hiks...
dan belakangan saya sudah rarely posting di akun instagram induk @ayu_kinanti. Dan justru hampir setiap hari posting di akun artworks @ummacimi.artworks.

WHY...?

Pandemi dengan begitu banyak hikmah, penuh muhasabah...

Mulai mendalami tazkiyatun nufus, amalan-amalan hati, dan menyadari sulit bagiku menjaga niat di social media karena fitur Like dan Commentnya itu :(
Takut tersandung sekedar pencitraan, apalagi riya'... sedang niat ikhlas karena Allah ini syarat diterimanya amal, disitu bersihnya hati, dan dari sana bahagia bisa terjaga...

so, dengan tidak posting, aku merasa lebih bahagia, maasyaa Allah....

Kemudian banyak memandang adalah racun hati... dan sulit lagi bagiku di akun induk menjaga pandangan... don't get me wrong, bukan soal memandang ikhwan, tetapi sekedar banjir informasi yang mubah dan halal saja namun tidak perlu, itu sudah menggoyahkan hati yang tadinya tenang dan fokus....

Karena itulah lebih nyaman buatku di akun artwork karena terfilter hanya yang ingin aku fokuskan.... not just lettering and journaling accounts, tapi maasyaa Allah akun-akun dakwah yang malah kebanyakan kufollow in english itu obat hati.... apalagi menyadari bagaimana mereka ini minoritas tapi semangat untuk taatnya ini bikin iri betul....

Sedangkan sahabat-sahabat terdekat alhamdulillah sudah cukup semua lewat Whatsapp.... karena ya, kalau lewat wapri berarti yang memang saya izinkan saja untuk hadir...

Nah disinilah kemudian yang membuatku juga enggan, karena ada sedikit trauma dengan sosok-sosok yang out of the blue komen tanpa permisi, kurang adab, to the point mengkritisi, bahkan sampai yang berkaitan dengan hati. Subhanallah, siapa yang benar-benar bisa melihat hati seseorang...? :( 

Apakah ada postinganku  (objectively) yang offensive? No, of course. 

'Lalu... Ain adalah sesuatu yang lain lagi yang tak kalah berbahaya menjadi mudarat social media. Sebuah proses buatku untuk dapat menerima ini, yang tadinya sempat kuingkari, Subhanallah padahal ini dari Rasulullah, beliau yang memperingatkan tetapi aku pernah pada tahap ignoring that... astaghfirullah, semoga Allah mengampuni yang telah lalu. Sedang dalam proses menghapus yang perlu dihapus dari akun-akun, semoga Allah mudahkan, dan andai kami pernah terkena 'ain, semoga Allah menyembuhkan....

Blog tentu karena bukan konsumsi banyak orang, untuk membukanya perlu effort tidak semudah socmed, Pun untuk comment perlu proses, ga cuma sekali tap aja macem di socmed. Disitulah aku merasa, hanya orang-orang terpilih saja yang akan kesini :) semoga dengan itu niatku lebih terjaga, karena sebetulnya banyak cerita yang ingin dibagi... tetapi kok rasanya socmed terlalu 'terbuka'.  Semoga dengan itu pula resiko untuk terkena 'ain pun jauh berkurang...

Dan untukku sendiri sebagai pembuat content, maka ada proses tidak instan yang perlu kulewati sampai suatu content terpublikasikan.  Semua akan dihisab :'(. Semoga disitu Allah bimbing untuk menuliskan menyusun content yang bermanfaat, yang mendatangkan ridhoNya, niat tetap lurus karena Allah saja... dan semoga memjadi pemberat amal sholih....

Allahua'lam..

Bismillah...





Comments

Popular Posts