Setangguh Khadijah : Report dari Sharing Ummu Balqis @babyhijaber di 1st Meet Up #JogjaMuslimahpreneur

Subhanallah.. berkali-kali saya gumamkan dalam hati ketika mendengarkan sharing dari Ummu Balqis ini. Hampir tiap hari kepoin IG beliau, karena mesti postingannya mengandung hikmah dan menginspirasi. Alhamdulillah berkesempatan untuk mendengar sharing dari beliau langsung Jumat kemarin, 2 Januari 2015 di Dixie Square Gejayan. Beliau ini, seorang Ibu, Istri, Designer (@byummubalqis), dan Pebisnis (Pendidikan/Tuition Center dan Clothing Muslimah Syar'i) yang sukses. Tidak sekedar sukses secara materi tetapi berkah mulia --- nilai-nilai keIslaman terus dibawa di setiap aktivitasnya. Gambaran Siti Khadijah masa kini menurut saya.

Berikut ini report dari acara yang sekaligus 1st Meet Up Komunitas Jogja Muslimahpreneur ini :

> Kisah Awal Membangun Usaha
Ummu Balqis dan suami awalnya sama2 bekerja sebagai pengajar di institusi yang berbeda. Tugas mereka berdua sebagai pendidik membuat sebuah pertanyaan besar. Bagaimana anak2nya nanti kalau Ayah & Ibunya pergi pagi pulang malam, mendidik menghebatkan anak2 yg bukan anaknya sendiri?
Suami beliau akhirnya memutuskan dalam waktu 1 tahun ke depan mereka akan sama2 resign dari pekerjaan dan mulai membangun bisnis. Jadi, ketika memutuskan berbisnis, beliau berdua mempersiapkan dulu dengan matang baik mengumpulkan modal dari gaji, tabungan, dan pesangon. Juga persiapan teknis bisnis seperti membuat modul. Bisnis yang akan dirintis adalah bisnis pendidikan.

> Di awal masa membangun usaha, Ummu Balqis dan suami mengerjakan semuanya sendiri mulai jadi pengajar, admin, maupun office boy. Dari awal beliau berdua sudah memilih untuk menyewa tempat usaha di kawasan elit karena target market yang dituju memang kelas menengah atas. Dalam waktu beberapa bulan karena link luas yang juga sudah terbangun selama bekerja dan word of mouth yang cepat, siswa semakin bertambah sampai harus mencari tempat baru. Bisnis semakin maju sampai dengan sekarang.

> Bisnis Sukses di mata Allah menurut Ummu Balqis bukannya banyak2an rumah atau mobil, tetapi jika bisnis itu bermanfaat dan mendekatkan kepada Allah. Seperti yang disampaikan oleh AA Gym juga, bila suatu bisnis malah menjauhkan seorang hamba dari Allah, maka bisnis itu jadi musibah bukan berkah.

> Time & Energy Management ala Ummu Balqis

1. Bagi to do list menjadi Multitasking dan Focus. Ummu Balqis mencontohkan yang multitasking misalnya memasak sambil cek BBM group sekolah Kakak Daffa, yang fokus misalnya harus mengerjakan tugas desain. Nah, ketika waktu fokus ini Ummu Balqis meminta bantuan suami untuk menjaga anak2.

2. Transition Time. Untuk berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain Ummu Balqis menyediakan waktu untuk transisi.Misalnya ketika penat setelah kuliah sebelum bertemu dengan anak2 di rumah beliau menyempatkan diri untuk sekedar minum teh dulu sambil rehat dan mengambil hikmah dari kejadian sebelumnya, supaya fresh lagi ketika bertemu dengan anak2.

3. Miliki Team yg support kita. Untuk optimal jadi Ibu, Istri, dan Pebisnis beliau memiliki team yang membantu tugas2 beliau, tidak bisa one man show.

4. Sediakan waktu khusus hanya untuk anak. Apabila bisnis berdekatan dengan rumah tinggal atau malah dirumah, yang perlu dilakukan adalah menyediakan waktu khusus untuk anak2. Beliau dan suami mengkhususkan waktu setelah jam 18.00 dan pagi hari khusus hanya untuk anak2.

5. Tetapkan prioritas. Jika prioritas sudah kita tetapkan maka tinggal dijalankan dengan konsisten. Beliau mencontohkan sering sekali mendapat undangan Tea Talk dari rekan2nya, akan tetapi tidak semua beliau hadiri karena ada hal2 lain yang lebih prioritas untuk dikerjakan.

6. Istirahat. Berpikir positif setiap datang masalah, jika sudah terlalu letih maka waktunya untuk berhenti dan beristirahat (tidur)

> Ummu Balqis juga memiliki kebiasaan yang dilakukannya dengan suami untuk recharge energi. Beliau berdua biasa bersepeda bersama dan ketika tiba di tempat tujuan yang lokasinya memang refreshing, beliau berdua mengungkapkan yang dirasakannya masing2 (WIFLE: What I Feel Like Expressing), setelah itu biasanya energi jadi terbarui.

> Teladan dari Bapak Aburizal Bakrie. Diantara pemberitaan negatif tentang Bapak Aburizal, tidak banyak yang tahu cerita2 beliau yang patut diteladani. Beliau memulai usaha tanpa dimodali oleh Ayahnya - Ahmad Bakrie seorang pengusaha besar. Beliau awalnya bekerja di perusahaan Ayahnya. Lalu ketika memulai bisnis harus berusaha sendiri mencari investor kemudian mendapatkan dana yang cukup besar dengan persentase keuntunngan 10% untuk beliau, 90% untuk investor. Persentase yang kecil namun beliau syukuri itu karena tetap bisa memiliki pendapatan dan bisa membangun bisnis.

Ketika krisis moneter, beliau harus menjual hampir 90% dari asetnya untuk menutupi hutangnya yang mencapai 1 juta dollar. Tetapi beliau tidak malu dan tidak mau pula berkeluh kesah. Setelah itu beliau malah ditunjuk menjadi ketua KADIN dan bisnisnya bangkit lagi.

> Manajemen SDM
1. Personal touch. Ummu Balqis dan suami memposisikan diri kepada karyawan sebagai team bukan bos. Karyawan ditanyai kondisi-perasaannya dan diperhatikan secara personal. Alhamdulillah, turnover karyawan di bisnis menjadi rendah.

2. Delegasi dengan menjelaskan job description. Setiap mendelegasikan pekerjaan kepada karyawan, Ummu Balqis mengetikkan setiap detil pekerjaan yang harus dilakukan karyawan sehingga karyawan tahu dengan jelas apa yang jadi tanggung jawabnya.

3. Bonus tahunan memberikan bonus akhir tahun 10-20% dari profit tahunan.

> Tips Memulai Bisnis

1. Mulai dari passion mulai dari hal yang kita sukai. Apa tanda passion, jika tidak kita lakukan selama beberapa lama, entah seminggu, sebulan, atau setahun akan menimbulkan rasa kehilangan yang besar dari diri kita.

2. Mulai dari yang menjadi keahlian kita

3. Mulai dari yang memang berpotensi untuk dibeli/ada target marketnya

4. Percaya diri dan yakin. Bahwa setiap bisnis berpotensi menjadi besar, tidak perlu minder melihat bisnis orang lain. Ummu Balqis menceritakan seorang pengusaha yang sederhana di Depok, tetapi punya 80 cabang warteg, dan mengumrohkan karyawan tiap tahun.

>Manajemen Keuangan
Tahan diri untuk makan dari bisnis (kecuali kalau bisnis memang sumber nafkah utama) paling tidak selama 2 tahun. Jangan belanjakan untuk hal2 konsumtif. Ummu Balqis pernah berjualan baju anak dengan modal ratusan ribu, uang diputar terus dalam waktu hanya beberapa tahun jadi puluhan juta.

Pebisnis pemula sering tergiur untuk konsumtif ketika sudah mulai merasakan profit. Salah satu prinsip yang bisa kita contoh, jika ingin beli sesuatu yang konsumtif, pastikan kita memiliki uang nganggur (tidak dipakai untuk sehari2, pendidikan anak, operasional bisnis, dll) 10x lipat dari harga barang tersebut.

> Bagaimana Meyakinkan Orang Tua Saat Ingin Memulai Bisnis.
Orang tua pada dasarnya menyayangi anak, tidak ingin anak menderita dg berbisnis. Untuk itu kita perlu meyakinkan dan memahamkan kepada orang tua mengenai jalan yang kita pilih.

1. Libatkan orang tua dalam bisnis sehingga orang tua ikut merasakan bagaimana serunya menjalankannya
2. Berikan kalkulasi dari rencana bisnis kita. Yakinkan bahwa profit yang kita dapatkan jauh lebih besar dari pendapatan dari gaji jika bekerja.
3. Sentuh sisi keibuan (bila meyakinkan ibu). Misal memilih bisnis supaya dekat dg anak, bisa mendidik anak, dll.
4. Bujuk orang tua dengan cara halus, misalnya dengan menanyakan pendapatnya.

Demikian report dari event lalu. Bismillah.. Mudah2an bisa kita terapkan di diri, keluarga, dan bisnis kita.

@ayu_kinanti | @meltzch_kitchen | @medoghbatik

Comments

  1. Terima kasih sudah menulis ini, Mba Kinanti:)

    saat sedang tak mampu memanage emosi, alhamdulillah saya nemu tulisan adem ini. Terima kasih. Salam kenal.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts